Asuransi Syariah Tumbuh 30
Persen
Rubrik: Nasional
| Kontributor: Tim
dakwatuna.com - 01/11/10 | 07:30 | 24 Dhul-Qadah 1431 H
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2010/11/9810/asuransi-syariah-tumbuh-30-persen/#ixzz2Op9livtQ
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
dakwatuna.com
– Jakarta. Asuransi
syariah makin mendapatkan tempat di hati masyarakat. Sejalan dengan periode
booming dunia perbankan syariah, produk asuransi yang melandaskan bisnisnya
pada konsep ajaran Islam menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan.
“Secara
porto folio, asuransi syariah tahun ini tumbuh sekitar 30 persen sampai 40
persen,” ujar Direktur Harahap Bussiness Consulting, Hadry Harahap, kepada
Republika, Ahad (31/10).
Melansir
data Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) yang menyebutkan perolehan kontribusi (premi) peserta asuransi
syariah mencapai Rp 2,34 triliun pada tahun 2009, Hadry memperkirakan
kontribusi peserta tahun ini bisa mencapai angka Rp 3 triliun. “Tapi angka
pastinya sampai Oktober ini kasih secret di masing-masing perusahaan asuransi
syariah,” katanya.
Melihat
pertumbuhan pasar yang cukup tinggi, Hadry melanjutkan, perusahaan-perusahaan
asuransi syariah hendaknya melakukan peningkatan kemampuan SDM (agen) guna
merambah pasar yang lebih luas. Sejauh ini, masalah kemampuan SDM menjadi salah
satu kendala perkembangan asuransi syariah nasional.
Bahkan
tak jarang terjadi praktik sabotase nasabah antara satu perusahaan asuransi
syariah dengan perusahaan asuransi syariah lainnya yang disebabkan perpindahan
agen. Bila ada agen dari satu perusahaan asuransi syariah pindah ke perusahaan
lainnya, maka agen tersebut kerap mengajak pindah para nasabahnya.
“Terutama
untuk asuransi syariah yang menjual produk ritel, karena itu aspek manpower
harus mendapatkan perhatian khusus,” ujar Handy.
Ketua Umum
Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), M Shaifie Zein, mengatakan, sejauh
ini peningkatan kontribusi peserta asuransi syariah lebih tinggi dibandingkan
premi nasabah asuransi konvensional.
Selain
animo masyarakat, kata Shaifie, salah satu aspek yang menyebabkan pertumbuhan
posisif tersebut adalah pembukaan sejumlah perusahaan asuransi syariah penuh
dan beberapa unit usaha syariah dari perusahaan asuransi nonsyariah.
“Ke depan
akan makin banyak lagi perusahaan asuransi yang secara penuh beroperasi dengan
prinsip usaha syariah,” imbuh Shaifie seraya menambahkan AASI optimistis
tambahan jumlah pemain asuransi syariah akan mendongkrak pendapatan kontribusi
peserta asuransi syariah secara nasional. (Budi Raharjo/EH Ismail/RoL)
Redaktur:
Hendra