Rabu, 08 Mei 2013





kisah penyesalan.. :'-(


KISAH IBU DAN ANAKNYA
Kisah seorang Mama punya anak gadis anak tunggal yang sudah bekerja, suatu hari anak gadis tersebut mendapat tawaran untuk mengambil rekening Asuransi Prudential oleh seorang Financial Plenner Prudential Singapore. Setelah dibuatkan Ilustrasi Prudential oleh Financial Planner, katanya mau dipelajari dulu, tapi tidak dibaca, cuma di simpan di dalam laci mejanya. Suatu hari anak gadis itu meninggal dunia karena kecelakaan. Mamanya beres2 rumah dan menemukan ilustrasi Prudential di laci meja anaknya. Mamanya begitu senang karena mengira anaknya begitu sayang sama dia, karena sudah meninggalkan uang Asuransi untuk melanjutkan hidupnya. Mamanya pergi ke kantor Pusat Prudential Singapore dengan maksud ingin menanyakan perihal ilustrasi Prudential tersebut. Tapi pihak Customer Care Prudential Singapore mengatakan ini hanya proposal Ilustrasi bukan Polis Asuransi. Mamanya langsung menangis :’( dia mengatakan waktu anaknya masih kecil sampai lulus sekolah dia biayain anaknya dari hasil bekerja sebagai tukang cuci baju dari pintu ke pintu di salah satu apartment di Singapore. Sekarang di usianya yang sudah tua dia harus kembali mencuci baju dari Pintu ke Pintu. Moral Cerita kisah nyata ini : Kita tidak boleh Egois buat menabung. Karena mungkin kita memang belum membutuhkan tabungan kita saat ini, tapi kalau sesuatu terjadi degan diri kita mungkin tabungan kita itu berguna untuk keluarga yang kita sayangi, khususnya orang tua kita yang kita sayangi.

KISAH AYAH “BIJAK” dan AYAH “BIASA”



Kisah dua orang ayah. Ayah ‘Biasa’ dan Ayah ‘Bijak’. Keduanya sedang dalam kondisi kritis dan dokter sudah memvonis tidak lama lagi akan tutup usia. Mereka kemudian memanggil Istri dan anak-anaknya.
Pesan terakhir Ayah ‘Biasa’ kepada anak sulungnya :
Nak, ayah sudah akan pergi, sebagai anak sulung, kamu harus membantu Ibu menjaga keluarga ini. Tolong lunasi biaya Rumah Sakit selama ayah sakit. Kalau uangnya tidak cukup, jualah mobil atau rumah kita. Kalau masih tidak cukup juga, terpaksa kamu pinjam dengan saudara dulu. Biaya Rumah Sakit ayah memang mahal sekali. Ayah juga minta maaf karena kamu harus berhenti kuliah. Uang sisa tabungan harus didahulukan untuk menyekolahkan adik2mu yang masih kecil. Jaga Ibu dan adik2mu. Setelah itu Ayah ‘Biasa’ meninggal.

Ayah ‘Bijak’ juga berpesan kepada anak sulungnya:
Nak, Ayah sudah akan pergi. Sebagai anak sulung, kamu harus membantu Ibu menjaga keluarga ini. Jangan khawatir soal biaya Rumah Sakit. Walau biaya Rumah Sakit ini mahal, tapi asuransi kesehatan yang ayah ambil cukup untuk melunasi semuanya. Asuransi pendidikan sudah ayah siapkan untuk membiayai pendidikanmu dan adik2mu sampai jenjang tertinggi. Belajarlah dengan tenang. Asuransi jiwa ayah akan memberikan uang pertanggungan yang dapat digunakan untuk membuka usaha dan memenuhi kebutuhan hidup kalian. Hiduplah dengan tenang. Jaga Ibu dan adik2mu. Setelah itu Ayah ‘Bijak’ pun meninggal.

Jika Anda adalah seorang ayah, Anda ingin menjadi Ayah ‘Biasa’  atau Ayah ‘Bijak’ ?
Kira-kira, anak-anak Anda menginginkan Anda menjadi Ayah ‘Biasa’ atau Ayah ‘Bijak’ ?

“Manfaat Asuransi bukan untuk diri kita sendiri. Asuransi melindungi masa depan keluarga dan orang-orang yang kita sayangi.”
“Membeli Proteksi Tidak membuat orang menjadi bangkrut, tapi banyak orang yang bangkrut karena tidak punya Proteksi..”